Ads 468 x 60

Showing posts with label Seni. Show all posts
Showing posts with label Seni. Show all posts

02/10/2012

02/10/2012

Cara-Cara Melipat Pesawat Dari Kertas

Cara-Cara Melipat Pesawat Dari Kertas

Bagi Adik-adik yang ingin menjadi Pilot ataumempunya kapal terbang sendiri, kamu harus sabar dahulu karena hal itu membuuhkan waktu yang cukup panjang. untuk menjadi Pilot diperlukan beberapa pendidikan khusus.

Bagi Adik adikyang tergesa-gesa ingin mempunyai pesawat atau kapl terbang sendiri, Berikut ada Cara-Cara Melipat Pesawat Dari Kertas yang bisa adik-adik coba dan bisa membuat pesawat dalam jumlah banyak.

Lihat Gambar di bawah Cara-Cara Melipat Pesawat Dari Kertas :







                 






Cara Melipat Bunga Dari Kertas Tissue

Cara Melipat Bunga Dari Kertas Tissue

Dalam Berduaan dengan teman wanita anda, anda bisa membuatkan karya seni Melipat Bunga Dari Kertas yang mungkin ada disekitar anda. Keadaan ini akan sangat menggembirakan untuk teman wanita anda, karena di lakukan secara spontan dan pastinya di luar dugaaan teman wanita anda.

Berikut beberapa langkah Cara Melipat Bunga Dari Kertas Tissue yang bisa anda lihat :
















Untukhasilyang maksimal cobalah cari warna-warna menarik yang cirikhasnya sepertiwarna bunga, misalnya warna merah, pink, kuning dll. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Cara Membuat Bunga dari Kertas


Cara Membuat Bunga dari Kertas



Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat origami Bunga Matahari tidak begitu banyak. Hanya beberapa lembar kertas dan sebatang lidi.
Bahan-bahan:
·    Kertas karton
·    Kertas asturo
·    Kertas hias
·    Lidi secukupnya
Peralatannya pun cukup menggunakan beberapa macam saja:
·    Gunting
·    Lem
·    Pensil
·    Penggaris
·    Jangka

Langkah Langkah Cara Membuat Origami Bunga Kertas:
  1. Buat pola bunga di atas kertas asturo. Kemudian kertas dilipat, digunting menjadi 2, dan digunting lagi kecil-kecil sesuai ukuran. Kertas yang sudah digunting kemudian dilem lalu ditempelkan ke batang lidi. Setelah itu kertas dilipat ke bawah.
  2. Selanjutnya, gunakan penggaris dan pensil untuk membuat pola daun Bunga di kertas asturo.  Gunting kertas sesuai dengan pola yang sudah dibuat. Buat lingkaran sebanyak 4 buah dengan jangka. Ukurannya besar, sedang, dan kecil.
  3. Rekatkan lingkaran kertas terkecil pada batang lidi. Siapkan pola yang sudah jadi, kemudian disusun hingga membentuk lingkaran. Kemudian lanjutkan dengan menempelkan pola Bunga yang tersisa di atas pola Bunga yang sudah disusun. Tempelkan potongan lingkaran paling besar ke atas susunan Bunga yang sudah dirangkai. Kemudian tempelkan potongan lingkaran ukuran sedang hingga lingkaran terkecil.
  4.  Potong kertas hias dengan ukuran 5 cm dengan arah memanjang. Potongan kertas hias ditempelkan secara melingkar pada batang lidi yang sudah diberi lem. Susunan Bunga yang sudah dibuat, lalu ditempelkan pada batang lidi. Tekan kuat-kuat agar menempel.
  5. Origami bunga kertas Anda telah jadi dan siap dijadikan penghias.


Cara Membuat Tas Dari Sabut Kelapa


Cara Membuat Tas Dari Sabut Kelapa



Inovasi bisnis tas dari serabut kelapa . Secara tradisional serabut kelapa sudah digunakan sebagai bahan pembuat sapu, keset, tali dan alat rumah tangga lainnya. Serabut kelapa sebenarnya hanya hasil sampingan dari buah kelapa . Serabut kelapa mempunyai komposisi 35% dari buah kelapa. Untuk inovasi ini adalah membuat tas dari serabut kelapa , karena saat ini tas jenis ini masih kategory langka dan unik .
Dengan alasan  ini , maka tas dari bahan sabut kelapa patut intuk dicoba sebagai peluang usaha. Dan bahan serabut kelapa tergolong cukup murah . Bentuk tas sabut kelapa ini bisa di jadikan tas wanita , tas laptop dan gadget.

Cara Membuatnya :
1. Sediakan serabut kelapa , resleting , benang , kain turing , busa , pewarna tekstil , kuas , karton , gunting dan cat poster.
2. Serabut kelapa yang sudah dipisahkan dengan kulit kelapa kemudian dibuat tambang.
3. Buat pola tas dengan menggunakan karton
4. Pasang tambang serabut kelapa sesuai pola tas yang di inginkan ,
5. Setelah itu tas di jahit , agar terlihat lebih rapi

Sumber : http://idepeluangusaha.com

Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa


Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa



Siapa bilang limbah ini tidak ada gunanya?

Ide ini terpikirkan pada saat sedang duduk asyik sendiri menyeruput kopi panas (ditunggu dinginnya) di sebuah kedai kopi di samping kantor PLN Bintan Centre Tanjungpinang. Duduk termenung dan tidak melamun, melihat seorang bapak membuang isi karungnya yang butut yang ternyata isinya adalah limbah atau sisa orang membelah kelapa berupa pecahan-pecahan batok kelapa dan sabut kelapa.

Terpikirkan, alangkah sayangnya apabila begitu banyak limbah sampah seperti itu yang berakhir hanya untuk dibakar, padahal batok kelapanya bisa untuk arang (jadi tidak perlu menebang pohon untuk membuat arang) dan sabutnya? Itulah pertanyaan yang terbesit waktu itu. Akan digunakan apa sabut kelapanya selain untuk sabut pencuci piring atau penggosok panci item gosong?

Saat itu yang terpikirkan (sambil mengerutkan dahi, menopang dagu, menerawang, dan bergumam sendiri), akan dimanfaatkan apa sabut tersebut. Akhirnya dengan tersenyum sambil berpikir ulang, mengepalkan tangan dan menepuk kedua kaki, dan berkeyakinan pasti bisa. Pasti bisa digunakan untuk membuat kerajinan tangan bahan sabut kelapa.

Tidak terpikirkan bahwa terdapat kesulitan untuk membuatnya, atau bagaimana cara membuatnya. Dan untuk memulai ide ini, telah dicoba untuk mengingat apakah kerajinan ini telah ada, pada akhirnya dicoba untuk mengecek via telephone ke daerah Tasikmalaya, Jawa Barat sebagai gudangnya kerajinan tangan bambu, kayu maupun batok kelapa, apakah bahan kerajinan tangan ini sudah ada atau belum, informasinya adalah kerajinan tangan yang menggunakan bahan sabut kelapa sebagai lukisan belum ada, dan yang diketahui adalah terdapat kerajinan tangan (nilai ekonomi) yang menggunakan bahan ini untuk sapu, di daerah Tasikmalaya Jawa Barat, Tanjung Balai, dan mungkin di Jawa.

Atas dasar tersebut maka dicoba untuk memulai merancang sebuah rencana pemanfaatan bahan limbah sabut kelapa tersebut.

Berjuang Demi Ide Kerajinan Tangan Sabut Kelapa

Mungkin ini menjadi sebuah perjuangan tersendiri, pada saat dikemukakannya ide ini kepada beberapa kawan-kawan pada saat meminta pendapat mereka, dan sejujurnya hal ini menjadi tantangan tersendiri yaitu mencoba menyumbangkan sebuah ide kepada masyarakat bahwa limbah sabut kelapa dapat bernilai seni dan ekonomi, dengan harapan bahwa ini akan menjadi sebuah pilihan bagi pengerajin atau lainnya untuk memproduksinya. Bicara mudah tetapi membuktikannya adalah yang tersulit, begitu juga bagaimana bisa bicara apabila hanya sebatas lemparan ide, dan untuk itu harus dibuat contoh-contoh produk kerajinan tangan tersebut.

Lewat sebuah perjuangan lagi untuk membuatnya, dikarenakan dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk membuat contoh kerajinan tersebut, mungkin bagi yang terbiasa membuat kerajinan tangan akan lebih mudah, tetapi baru kali ini merasa akan menjadi seorang pengerajin kerajinan tangan. Dalam perjalanannya akhirnya dapat dibuat 3 contoh yang memakan waktu 1 bulan (membuat contoh tersebut sendirian), dan mulai menunjukkan kepada kawan-kawan maupun beberapa orang lainnya tentang kerajinan tangan ini dengan bangganya sambil menunjukkan contohnya.

Dan telah dibuat 10 produk untuk dijual sebagai uji pasar yang pembuatannya dilakukan sendiri selama 2 minggu (telah habis dijual dalam 5 hari)

Pengenalan Produk Kerajinan Tangan Sabut Kelapa

Mungkin kita tidak menyadari bahwa sebenarnya apabila bisa dikonsentrasikan pembuatan kerajinan tangan ini, bisa saja kerajinan tangan ini akan menjadi sebuah produk atau icon bagi provinsi Kepulauan Riau, karena selama ini didasarkan sebagai daerah kepulauan lebih memunculkan icon berupa kelautan, padahal pohon kelapa identik juga dengan daerah kepulauan karena daerah kepulauan secara otomatis dikelilingi pantai yang kita ketahui adalah ditumbuhi oleh pohon kelapa.

Harapan yang utama adalah terdapat masyarakat yang melihat peluang untuk dapat memproduksi kerajinan tangan ini menjadi suatu nilai ekonomi atau seni sehingga ide ini terasa akan bermanfaat dan berguna bagi masyarakat.

Cara Membuat Kerajinan Tangan Menjadi Lukisan Bahan Sabut Kelapa
Susah-Susah Gampang

Kalau kita terlalu banyak mikir akan terasa susah, tetapi bila telah kita jalani akan terasa mudah atau gampang.
Yang harus kita perhatikan adalah :


  1. Terdapat beberapa macam warna pada sabut kelapa, seperti hitam (sabut tua atau lama tersimpan), abu-abu (setengah tua), Coklat (cukup tua) maupun coklat yang lebih muda.
  2. Merancang sebuah design dasar lukisan apa yang akan kita buat, bagi yang ahli atau pengerajin (lukisan) mungkin tidak akan memerlukannya, design tersebut berguna sebagai tuntunan kita untuk meyusun sabut kelapa.

Setelah kita perhatikan itu, maka :

  1. Menyiapkan alat-alat yaitu : lem (aica aibon), sisir jarang, gunting, karton hitam atau cat semprot hitam (untuk lebih memunculkan kesan alami bahan sabut kelapa), pigura.
  2. Apabila design gambar sudah ada (misalnya contoh design adalah binatang), maka kita bisa memulai dengan memilih sabut yang sesuai, kemudian menyisir sabut tersebut, untuk lebih halus, dan menempel dengan menyusun tempelan tersebut menggunakan lem.
  3. Setelah sudah selesai, kita perlu lihat seberapa tambahan yang perlu kita letakan (seperti potongan batang pohon)
  4. Hasil jadi lukisan tersebut kemudian kita finishing dengan menyemprot pernis agar bulu sabut tidak rontok, sabut terlihat lebih segar, dan mengawetkan bahan-bahan yang kita gunakan.
  5. Tambahan : Ada beberapa saran yakni; agar kayu atau batang pohon tambahan agar awet, sebaiknya direndam terlebih dahulu kedalam minyak tanah kemudian dijemur hingga kering.
  6. Hasil jadi setelah disemprot, di pigura maka hasilnya adalah sebuah karya kerajinan tangan
Modal yang dikeluarkan untuk sebuah kerajinan tangan ini adalah sekitar Rp.30.000,-.

Apapun hasilnya adalah sebuah karya Kerajinan Tangan berbahan sabut kelapa, yang masalah adalah soal pasarnya, hal ini adalah masalah klasik karena kita tahu bahwa kerajinan tangan adalah masalah selera, tetapi kita harus tetap berkeyakinan bahwa kerajinan tangan ini adalah hal yang unik dan yang penting lainnya adalah kita telah memanfaatkan limbah sebagai sebuah produk seni.

Bagaimana Nasib Kerajinan Tangan ini ?

Seperti telah disampaikan pada pengenalan produk ini, telah dibuat juga 10 produk kerajinan tangan ini dan dijual kepada umum sebagai uji pasar atas produk ini dengan harga berkisar antara Rp.75.000-Rp.90.000 (habis dalam 5 hari)

Saat ini sedang direncanakan sebuah bengkel kreasi yang diharapkan dapat berjalan dengan baik, bengkel kreasi ini diadakan atas permintaan seseorang warga di Kampung Bugis untuk pembinaan anak muda. Tahap awal yang telah dilakukan adalah mengajarkan kepada mereka cara membuatnya dan memberi kesempatan kepada mereka untuk mengenal maupun mencoba membuat apapun yang ingin mereka buat, masalah bagus tidaknya adalah masalah belakang, karena kita percaya bahwa bila sudah terbiasa akan menjadi bisa.

Bagaimanapun, kerajinan tangan ini adalah sumbangan ide kepada masyarakat dengan harapan menjadi suatu nilai yang berguna.

Salam Ide

Dadang Suharyono
Pencetus dan Pencipta Ide
Kerajinan Tangan Sabut Kelapa

Sumber : http://idesabutkelapa.blogspot.com

23/09/2012

23/09/2012

Masjid Wapauwe Yang Terbuat Dari Sagu


Masjid Wapauwe Yang Terbuat Dari Sagu


Masjid Wapauwe Yang Terbuat Dari Sagu - Sekilas tidak ada yang terlalu istimewa dengan Masjid Wapauwe di Kaitetu, Maluku Tengah. Namun rupanya, bangunan yang dikenal sebagai masjid tertua di Maluku itu terbuat dari sagu!
Bukti sejarah kebudayaan Islam di Maluku telihat jelas dari berdirinya masjid penuh dengan nilai sejarah di Kaitetu, Maluku Tengah. Masjid tersebut bernama Wapauwe dan sudah ada sejak abad ke-14.
Di luar keistimewaan Masjid Wapauwe sebagai rumah ibadah bersejarah, ternyata ada keunikan yang dimiliki oleh bangunan ini. Hampir semua material masjid berbahan baku yang berasal dari tumbuhan sagu.


Masjid ini dibuat tanpa paku, semen dan bahan material lainnya yang biasa digunakan oleh sebuah bangunan. Masjid Wapauwe berdinding gaba-gaba atau pelepah sagu yang dikeringkan. Atapnya diselimuti daun rumbia yang selalu dirawat dengan baik. Bangunan utama masjid berukuran hanya 10 x 10 meter saja. Namun, kemudian dibangunlah ruangan tambahan berukuran 6,35 x 4,75 meter.

Selain unik, rupanya masjid ini juga diselimuti mitos. Menurut cerita yang berkembang di tengah masyarakat, dulu sebenarnya Masjid Wapauwe tidak terletak di Kaitetu, tapi di Tehala, desa yang berada di atas bukit dan tidak jauh dari Kaitetu. Masyarakat Tehala berpindah ke Kaitetu tentu tanpa membawa masjid tersebut.
Akan tetapi, pada suatu pagi ketika masyarakat bangun dari tidurnya, Masjid Wapauwe secara gaib telah berada di tengah-tengah pemukiman penduduk di Kaitetu!

“Menurut kepercayaan kami (masyarakat Kaitetu), masjid ini berpindah secara gaib. Karena menurut cerita orang tua kami, saat masyarakat bangun pagi ternyata masjid sudah ada,” ungkap warga Kaitetu, Ain Nukuhaly yang dikutip dari Wikipedia, Rabu (18/7/2012).

Secara logika, hal itu tentunya tidak masuk akal. Bagaimana caranya masjid berpindah posisi dengan sendirinya dari atas bukit ke pesisir pantai. Namun hal itulah yang dipercaya masyarakat Kaitetu.
Hingga saat ini, Masjid Wapauwe masih digunakan sebagai tempat ibadah. Walaupun berada bukan di pusat kota dan sudah ada masjid baru di desa tersebut, tapi jamaah Masjid Wapauwe terbilang banyak. Selain masyarakat sekitar, banyak juga musafir yang jauh-jauh datang dengan sengaja untuk melihat dan merasakan bagaimana rasanya salat di dalam masjid yang terbuat dari sagu.

Wisatawan yang datang selalu dimanjakan dengan keramahan masyarakat Kaitetu. Kecintaan masyarakat sekitar terhadap Masjid Wapauwe juga dibuktikan dengan merawatnya secara sungguh-sungguh. Bagi mereka, masjid ini adalah peninggalan nenek moyang yang tak ternilai harganya.

Tidak hanya eksterior, interior masjid juga masih sangat terawat. Di dalamnya terdapat bedug tua berukuran sedang yang masih sangat terawat. Yang paling menarik adalah adanya Al-Quran tulisan tangan yang sudah uzur. Al-Quran tersebut masih bisa digunakan, hanya saja kertasnya sudah mulai rapuh termakan usia.
Sepertinya setiap jengkal di Masjid Wapauwe adalah mukjizat. Semua pesona masjid sayang sekali jika dibiarkan begitu saja. Melengkapi Ramadan yang tinggal menghitung hari, tidak ada salahnya untuk berwisata religi ke masjid penuh sejarah dan pesona ini.













Seni yang tebuat dari Jerami

Seni yang tebuat dari Jerami


Kita Semua pasti mengira jika jermi hanya akan mnjadi sampah di sawah atau bahkan hanya digunakan untuk menjadi kerajinan gerabah. Tapi tidak hanya itu, karena jerami juga bisa dijadikan sebagai karya seni. Seni instalasi jerami dipajang dalam Festival Kesenian Straw - Land ketujuh di Osijek, Kroasia Timur 15 Juli 2012. Dua puluh seniman asal Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, Jerman, Hungaria, Slovakia dan Meksiko membuat dua puluh seni instalasi menggunakan 30 ton jerami.


Berikut Karya  Seni yang tebuat dari Jerami :









Menggambar dengan media sawah Di Jepang


Menggambar dengan media sawah Di Jepang

Petani Jepang menggunakan sawah untuk mengekspresikan seni mereka. LIhat Foto-foto gambar disawah berikut ini:
























Entri Populer

Kartun

 
© Copyright 2012 : Media Belajarku
Template by : Blogger Templates | ZonaBlogger.com | Didukung Oleh : Blogger.com