08/08/2012

Mobil Listrik Nasional Baru Diproduksi Massal 2018


Sejumlah karyawan mengamati mobil listrik karya Dasep Ahmadi yang dibawa Menteri BUMN Dahlan Iskan saat menghadiri rakor di gedung Kementrian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (3/8). ANTARA/Fanny Octavianus

Mobil Listrik Nasional Baru Diproduksi Massal 2018 

TEMPO.COBandung - Pemerintah baru akan memproduksi massal mobil listrik nasional pada 2018 mendatang. “Sesuai road map pada 2018, akan produksi 10 ribu unit,“ kata Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta di Bandung, Rabu, 8 Agustus 2012. Secara teknologi, program mobil ramah lingkungan itu kini masih terhambat inovasi batu baterai yang belum efisien.

Hatta mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menginstruksikan menteri terkait untuk membuat kebijakan yang mendukung produksi massal mobil listrik nasional. Di antaranya Menteri Perhubungan, PT PLN, dan Menteri Keuangan. “Misalnya Menkeu bisa membebaskan atau mengurangi pajak bahan impor mobil listrik,“ katanya.

Mobil, ujar Hatta, bisa dibuat di Indonesia. Barang yang masih perlu diimpor yaitu baterai mobil. ”Baterai ini masih belum maju sekali (teknologinya) di dunia,” katanya. Ia juga berharap riset-riset dari enam kampus negeri yang ditunjuk pemerintah untuk membuat mobil listrik bisa juga menghasilkan inovasi baterai yang andal.

Kini, hingga menuju 2018, mobil listrik yang dihasilkan oleh berbagai pihak masih dianggap sebagai purwarupa riset. Penelitian lanjutan dilakukan untuk menghasilkan mobil listrik purwarupa untuk diproduksi. “Nantinya, harga produksi sebuah mobil bisa 30 persen lebih murah dari harga risetnya,“ kata Hatta.

Harga mobil listrik diperkirakan bakal lebih mahal sedikit dibanding mobil berbahan bakar minyak. Agar harga bisa lebih ditekan, pemerintah akan mengurangi pajak-pajak yang terkait dengan mobil listrik nasional itu. “Di Jepang, insentifnya tidak bayar pajak STNK,“ katanya.

Sementara di arena pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-17 di gedung Sasana Budaya Ganesha ITB, yang digelar 8-11 Agustus 2012, mobil-mobil listrik buatan sejumlah pihak sanggup menyedot perhatian pengunjung. Mobil listrik buatan PT Pindad berdampingan dengan mobil listrik futuristik SV-1 seharga Rp 2 miliar. Mobil itu kerja sama LIPI dengan bengkel modifikasi mobil di Bandung.

Adapun di dalam kampus ITB, Rabu siang tadi, dilakukan uji coba mobil listrik buatan dosen dan mahasiswa. Rektor ITB Akhmaloka menjajalnya perdana dengan mengitari kampus. Koordinator tim, Agus Purwadi, mengatakan, mobil listrik ITB itu memakai sebuah platform yang bisa menjadi 12 varian mobil. “Paling dasar jadi mobil pikap dan bentuk lengkapnya bisa jadi sedan dan minibus,“ ujarnya.

ANWAR SISWADI

No comments:

Post a Comment