Bunga Teratai (Nymphaea)
Teratai merupakan primadona dari sekelompok tanaman air, yang akhir-akhir ini banyak digunakan. Teratai ini ditanam baik itu untuk taman air yang lebih menyerupai rawa atau sekadar menanamnya pada tempayan yang bergaya etnik Indonesia. Bunganya sangat mempesona, baik bentuk maupun warnanya.
Bunganya muncul hampir setiap minggu, dengan masa mekar 3 – 4 hari. Uniknya dalam satu hari, bunga mekar hanya beberapa jam saja, ada yang mulai malam hari hingga pagi, ada juga yang mekar pada pagi hari hingga tengah hari, sebelum matahari menjadi terik dan menyegat.
Secara umum, dikenal 3 spesies dari teratai yang termasuk dalam keluarga Nymphaeaceae ini, yaitu N.lotus, N capensi dan N. mexicana. Setiap spesies memiliki perbedaan terutama dari karakter bunga dan ukuran tanaman. Seperti misalnya jenis N.lotus memiliki bunga lebar dengan kisaran warna unik, cream dan putih, dan mekar mulai malam hari hingga pukul 10 pagi. Warna sedikit berbeda dijumpai untuk spesies N.capensis dengan warna biru keunguan dan baunya lebih harum. Jenis ini terbuka pagi hari antara pukul 10 – 11 hingga siang hari. Ukuran bunga lebih kecil dibandingkan dengan jenis di atas.
Nymphaea mexicana perawakannya mudah dibedakan dari kedua jenisd lainnya, yaitu kerdil baik ukuran tanaman maupun bunganya. Bunga berwarna kuning dan cream dengan warna yang lebih tua pada benang sarinya. Diameter bunga hanya sekitar 8 cm, dengan ukuran daun berkisar antara 8 – 13 cm saja. Lain lagi dengan si Ratu Malam julukan yang diberikan untuk Victoria amazonica sebagai koleksi istimewa di Kebun Raya Bogor. Jenis ini sedikit lebih raksasa, dengan ukuran daun 1 – 1,5 m, berbunga sekali seminggu. Bunga berwarna putih tetapi uniknya setelah 2 – 3 hari mekar akan berubah menjadi pink.
Teratai memerlukan ruang tumbuh yang cukup lebar, dengan diameter sekitar 1,5 m. Tetapi untuk jenis mexicana yang kerdil, ruang tumbuh selebar tempayan yang berdiameter sekitar 60 cm saja, sudah cukup menunjang pertumbuhannya. Yang penting teratai memerlukan tempat yang mendapat cahaya matahari penuh. Sebaiknya teratai tidak diletakkan pada kolam dengan pergerakan air yang terlalu deras, seperti kolam pancuran, karena cipratan air yang terlalu sering akan mudah merusakkan daun dan bunganya. Teratai tersebut ditanam pada ember plastik yang tidak berlubang pada bagian dasarnya, dengan media dari lumpur atau tanah liat. Selanjutnya diletakkan pada dasar kolam dengan kedalaman sekitar 15 – 100 cm. Secara rutin berikan pupuk NPK yang dibenamkan pada media setiap 3 bulan sekali untuk meningkatkan kesuburan tanaman.
Ada dua cara perbanyakan tanaman teratai, melalui biji atau melalui pembelahan rrizomnya yang ada di dasar tanah. Bisa juga dengan cara membelah anakan yang sudah cukup besar dan kuat.
No comments:
Post a Comment