20/09/2012

Contoh Pantun Dan Artinya

Contoh Pantun Dan Artinya




Arti Pantun

Kumpulan pantun pantun dikenal sebagai salah satu jenis puisi lama dan telah terkenal di bumi nusantara sejak jaman dulu. Di dunia sastra Jawa, pantun dikenal dengan nama parikan. Di daerah Sunda sering disebut paparikan.  Kalau di Sumatra, yang adalah pusat dari perkembangan seni pantun juga punya nama yang lain lagi.

Kumpulan pantun pantun dahulu merupakan seni sastra yang diucapkan secara langsung atau lisan. Namun sekarang pantun sering dijumpai juga dalam bentuk tulisan. Bentuk pantun itu sendiri selalu sama, yaitu terdiri dari dua baris. Baris teratas dan nomoe dua namanya sampiran, lalu baris nomor tiga dan empat adalah isi.

Kemudian ciri utama dari kumpulan pantun pantun ini adalah memakai pola a-b-a-b. Namun terkadang pula ada yang menggunakan pola a-a-a-a. Sesungguhnya model ini merupakan modelyang kurang begitu populer digunakan. Namun sekarang justru sering kali muncul pada seni sastra pantun.



Contoh Pantun Dan Artinya
Berikut ini contoh pantun beserta artinya yang saya kutip dari buku pantun melayu

Telor itik dari Sanggora,
Pandan terletak dilangkahi;
Darahnya titik di Singapura, 
Badannya terhantar di Langkawi,

artinya:
“Telur itik datang dari Sanggora, pandan yang terletak di tanah dilangkahi orang; darahnya mengalir di Singapura, badannya terbujur di Langkawi,”

Sebuah pantun yang terdapat dalam Sejarah Melayu, yang disusun dalam tahun 1612. Pantun itu mengenai seseorang yang dibunuh di Singapura dan disemayamkan di Langkawi.

Satu dua tiga enam,
Enam dan satu jadi tujuh,
Buah delima yang ditanam,
Buah berangan hanya tumbuh,

artinya:
“Satu, dua, tiga, enam; enam dan satu adalah tujuh; biji delima yang ditanam, tetapi daripadanya tumbuh pohon berangan, (yang dimaksud ialah: ajaran-ajaran baik yang membuahkan hasil-hasil yang jelek).



Kabéh-kabéh gelung kondé,
Kang endi kang gelung Jawa; 
Kabéh-kabéh ana kang duwé,
Kang endi kang durung ana,

artinya :
Semua bersanggul kondé, siapa yang berkondé Jawa?:
semua sudah mempunyai kekasih, siapa yang belum punya?

Sebuah contoh parikan ludruk:
Kaji Jén nang Kalimbungan,
Wedang kopi kurang gula; 
Turu ijén wedi galundungan, 
Katé rabi wis kadung tuwa.

artinya :
Haji Jen di Kalimbungan, air kopi tidak cukup manis;
tidur sendiri takut kesepian, tetapi untuk kawin saya sudah terlalu tua.


Sing getol nginum jajamu,
Ambéh jadi kuat urat;
Sing getol néangan ihnu,
Gunana dunya ahérat

artinya:
Minumlah jamu dengan teratur, sehingga engkau akan sehat jasmaniah; 
rajinlah menuntut ilmu (menuntut ilmu agama),
ilmu itu berguna baik untuk di dunia ini maupun di alam baka.



1 comment: