Asal
Mula Nama Batu Raden
Cerita
rakyat dari Jawa Tengah
Batu
Raden adalah salah satu cerita rakyat dari Jawa Tengah yang cukup populer
khususnya di daerah tersebut. Salah satu dari kekayaan seni Indonesia adalah
cerita rakyat Indonesia yang begitu beragam dari tiap daerah. Hal ini
menjadikan seni sastra Indonesia semakin kaya. Selain itu cerita rakyat juga
merupakan kisah-kisah rakyat pada zaman dahulu yang bisa kita ambil hikmahnya
untuk kehidupan sehari-hari. Berikut adalah kisan Batu Raden, salah satu cerita
rakyat dari Jawa Tengah.
Suta adalah seorang abdi kadipaten yang baik hati.
Pekerjaannya sebagai abdi adalah mengerjakan pekerjaan kasar di kadipaten.
Selain itu Suta juga bertugas menjaga keamanan wilayah kadipaten dari
orang-orang jahat. Pada suatu hari Suta sedang berjalan-jalan memeriksa
sudut-sudut wilayah kadipaten, kemudian dia mendengar suara perempuan sedang
menjerit-jerit ketakutan. Suta segera bergegas berlari ke arah sumber suara.
Setelah mencari sumber suara tersebut Suta berhenti di sebuah pohon yang besar.
Di salah satu dahan pohon ternyata ada seekor ular besar dan didekatnya ada
putri adipati yang ketakutan melihat ular tersebut.
Sebenarnya Suta juga merasa takut melihat ular sebesar
itu. Namun karena kesetiaannya mengabdikan diri pada adipati Suta berusaha
menyingkirkan rasa takutnya. Suta berusaha menolong putri adipati. Kemudian
Suta mengambil sebatang kayu besar dan di pukulkan kearah ulat besar itu.
Setelah di pukul beberapa kali akhirnya ular itu roboh ke tanah dan tidak
bergerak lagi. Ular itu mati di tangan Suta. Melihat kejadian itu putri adipati
merasa senang dan mengucapkan banyak terima kasih pada Suta yang telah
menolongnya. Keberanian Suta membuat putri adipati menjadi kagum dan
menyukainya.
Setelah kejadian itu mereka menjadi akrab dan sering
bertemu. Dari seringnya mereka bertemu telah menumbuhkan bibit cinta di antar
keduanya. Mereka saling mencintai walaupun perbedaan derajat kala itu tidak
membolehkan seorang abdi mencintai putri. Kanjeng adipati yang mendengar berita
bahwa putrinya menyukai Suta menjadi murka. Adipati merasa malu jika putri yang
di sayanginya menikah dengan seorang abdi kadipaten yang miskin. Adipati lalu
memerintahkan putrinya untuk menjauhi Suta dan tidak boleh ada hubungan di
antar keduanya.
Putri adipati menjadi sedih karena dilarang bertemu
dengan Suta. Setelah itu tersiar kabar yang lebih memprihatinkan. Dari seorang
abdi kepercayaan putri mendengar bahwa Suta di masukkan dalam penjara bawah
tanah oleh kanjeng adipati. Tidak hanya itu, selama di penjara Suta tidak di
beri makan dan minum. Penjara itu sendiri di genangi air sehingga membuat Suat
demam tinggi karena dinginnya genangan air tersebut. Mendengar berita itu putri
adipati tidak tahan lagi. Dia berusaha untuk menolong Suta karena bukan hanya
karena putri mencintainya namun ketika dulu putri pernah berhutang nyawa pada
Suta saat dirinya di selamatkan Suta dari ular besar.
Putri Adipati lalu menemui abdi kepercayaan dan
memaksanya untuk mengeluarkan Suta dari dalam penjara bawah tanah. Abdi
kepercayaan itu lalu menyusup ke dalam penjara dan bertemu Suta yang sedang
terserang demam tinggi. Lalu abdi kepercayaan membawa Suta keluar dari penjara
tersebut secara diam-diam. Dia mengatakan bahwa putri adipati yang telah
menolongnya dan saat ini putri sedang menunggu di halaman kadipaten. Setelah
berhasil keluar dari penjara, putri dan Suta melarikan diri keluar kadipaten.
Mereka lalu menikah dan tinggal di sebuah desa kecil. Kini desa itu disebut
desa Baturaden asal kata dari Batur yang artinya abdi dan keturunan raden yang
menunjukkan keturunan adipati.
Sekian saja kami ucapkan Terimakasih dan Kunjungi Cerita Rakyat, Legenda dan Dongeng dari Indonesia Yang lain.
No comments:
Post a Comment