Pelatih Pengprov Pertina DKI Jakarta, Ucok Sitompul tidak habis pikir mengapa Tim Pemanggil Petinju Pelatnas SEA Games Myanmar 2013 tidak mau menerima Iren Sasihiang.
“Apa salah dan dosa Iren sehingga tidak dipanggil? Jangan bunuh karir tinju anak itu. Tolong jelaskan apa alasannya Iren tidak dipanggil. Coba jawab, saya mau tahu,” tantang Ucok Sitompul saat bicara di rumah tinggalnya di Depok, Bogor, Jawa Barat, Minggu (7/10).
Iren Sasihiang adalah petinju asli dari Desa Watutumou, Maumbi, Kalawat, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Iren lulusan SMA Ragunan tahun 2011, adalah petinju kelas terbang DKI Jakarta. Dalam PON XVIII/Riau 2012 gagal merebut medali emas setelah dalam final kalah melawan Nurmala Deli (Sumatera Utara).
Kekalahan Iren memicu kemarahan seluruh atlet dan ofisial DKI Jakarta. Kursi dan benda lain melayang ke atas ring. Protes dilakukan dan disuruh bayar Rp 5 juta. Setelah uang diletakkan di depan muka Ketua Technical Delegate, Drs Eddy Sibarani, protes langsung ditolak dengan alasan waktu sudah habis.
Petinju yang dipanggil untuk menghadapi SEA Games tahun depan adalah Nurmala Deli dan Warni Halawa (Riau). Ucok Sitompul tidak menyalahkan pemanggilan Nurmala Deli dan Warni Halawa. “Saya curiga ada sentimen apa dengan Iren Sasihiang. Saya berharap Tim Pemanggil itu benar-benar kredibel. Janagn punya hati jorok dan dengki sama Iren Sasihiang. Jangan sampai nanti keputusan mereka merusak citra Pertina dan memperburuk wibawa Ketua Umum PP Pertina Bapak Reza Ali. Kasihan Pak Reza Ali sudah berjanji mau memajukan Pertina,” ujar Ucok Sitompul, yang lebih 35 tahun hidupnya diberikan untuk Pertina.
Ucok Sitompul berkali-kali menyebut nama Ronny Sigarlaki tidak menghormati petinju RE Boxing. Tetapi Ronny berkali-kali memperlihatkan sikap yang sangat peduli dan hormat kepada Richard Engkeng selaku bos RE Boxing Camp.
No comments:
Post a Comment