Manfaat dan khasiat Bunga Rosela
Saat ini terdapat lebih dari
100 varietas rosela yang tersebar di seluruh dunia. Dua varietas yang paling
terkenal adalah Sabdariffa dan Altissima Webster. Varietas Sabdariffa mempunyai
kelopak bunga yang dapat dimakan, berwarna merah atau kuning pucat, dan kurang
banyak mengandung serat. Sementara itu, varietas Altissima Webster sengaja
ditanam untuk mendapatkan seratnya, tetapi kelopak dari varietas ini tidak
dapat dimanfaatkan sebagai makanan.
Bunga rosela yang keluar dari ketiak daun merupakan bunga tunggal, artinya pada setiap tangkai hanya terdapat satu bunga. Bunga ini mempunyai 8-11 helai kelopak yang berbulu, panjangnya 1cm, pangkalnya saling berlekatan, dan berwarna merah. Kelopak bunga ini sering dianggap sebagai bunga oleh masyarakat. Bagian inilah yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman.
Seluruh bagian tanaman mulai buah, kelopak bunga dan daunnya dapat dimakan, dimanfaatkan sebagai bahan minuman, sari buah, salad, sirup, pudding dan asinan. Minuman dari kelopak bunga rosela, selain mempunyai rasa yang enak juga berkasiat sebagai obat batuk, sebagai obat tradisional.
Rosela, atau Hisbiscus sabdariffa, adalah spesies bunga yang berasal dari benua Afrika. Mulanya bunga yang juga cantik untuk dijadikan penghias halaman rumah itu diseduh sebagai minuman hangat di musim dingin dan minuman dingin di musim panas. Di negeri asalnya, Afrika, rosela dijadikan selai atau jeli. (id.wikipedia.org)
Kelopak bunga Rosela
dapat diambil sebagai bahan minuman segar berupa sirup dan teh, selai dan
minuman, terutama dari tanaman yang berkelopak bunga tebal, yaitu Rosela Merah.
Kelopak bunga tersebut mengandung vitamin C, vitamin A, dan asam amino. Asam
amino yang diperlukan tubuh, 18 diantaranya terdapat dalam kelopak bunga
Rosela, termasuk arginin dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel
tubuh. Selain itu, Rosela juga mengandung protein dan kalsium.
secara empiris Khasiat Dan
Manfaat Tanaman Bunga Rosela sebagai
antiseptik (mencegah infeksi), aprodisiak (meningkatkan gairah), digestif
(melancarkan pencernaan), demulcent (menetralisir asam lambung) , tonik
(penambah tenaga), Bersifat detoksifikasi, menetralkan racun, Menurunkan
tekanan darah, Menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes, Menghambat
tumbuhnya kanker, Menjaga stamina, Menurunkan kolesterol dalam darah, Menyeimbangkan
berat badan, Mengurangi panas dalam dan susah BAB, Menurunkan tingkat
penggumpalan lemak di hati, Mengurangi pusing / migraine, Mengandung
multivitamin, termasuk vit.C dan Beta karoten, Membantu memulihkan dari
ketergantungan obat.
Beberapa zat gizi lain yang terkandung
dalam rosela adalah niasin, protrin, dan riboflavia serta besi yang cukup
tinggi. Kandungan zat besi pada kelopak segar rosella dapat mencapai 8,89
mg/100g, sedangkan pada daun rosella sebesar 5,4 mg/100g. Selain itu, kelopak
rosella mengandung 1,12% protein, 12% serat kasar, 21,89 mg/100g sodium,
vitamin C dan A (Mardiah, dkk., 2009).
Selain mengandung
vitamin C, kelopak bunga rosela juga mengandung vitamin A dan 18 jenis asam
amino yang diperlukan tubuh. Salah satunya adalah arginin yang berperan dalam
proses peremajaan sel tubuh. Disamping itu, rosela juga mengandung protein,
kalsium dan unsur-unsur yang berguna bagi tubuh (Maryani dan Lusi, 2008).
Secara alamiah zat
besi (Fe) pada manusia diperoleh dari makanan. Kekurangan zat besi dalam menu makanan
sehari-hari dapat menimbulkan penyakit anemia atau yang dikenal masyarakat
sebagai penyakit kurang darah. Unsur Fe penting dalam proses pembentukan sel
darah merah. Dengan ini diharapkan kandungan zat besi pada kelopak rosela yang
dikonsumsi dapat mensuplai kebutuhan zat besi dalam pembentukan hemoglobin
darah.
No comments:
Post a Comment