Tokoh Punokawan, Tokoh Wayang Cerita Ramayana dan Tokoh Wayang Mahabarata Versi Jawa
Tokoh Punokawan,
Tokoh Wayang Cerita Ramayana dan Tokoh Wayang Mahabarata Versi Jawa
A) Tokoh Punokawan
- Semar adalah bapak dari Petruk dan Gareng.
- Gareng adalah Gareng lazim disebut sebagai anaknya Semar
dan memiliki mata juling, hidung bulat, bundar, tak berleher, perut gendut,
kaki pincang, tangannya bengkok.
- Petruk adalah adik dari Nala Semar Gareng. Memiliki
pusaka Klithing (lonceng) wasiat. Memiliki sifat setia, suka prihatin, rajin,
humoris, tangkas, dan bijaksana.
- Bagong adalah terjadi dari bayangan dari Sang Hyang
Ismaya atas sabda Sang Hyang Tunggal, ayahnya. Ia mempunyai tabiat: layak lagu
katanya anak-anak, lucu, suara besar dan agak serak, kata-katanya
menjengkelkan, tetapi selalu tepat.
B) Tokoh Wayang Cerita Ramayana
- Sri Rama, berasal dari Kerajaan Ayodya, putra dari Prabu
Dasarata dan Dewi Raghu. Pada masa kecil dan remaja di didik tentang keutamaan
dan kesaktian oleh Begawan Wasistha. Sri Rama beristerikan Dewi Sinta.
- Dewi Sinta, putri Prabu Janaka, raja Negara Mantili. Dewi
Sinta diyakini sebagai titisan Bathari Widowati, istri Bathara Wisnu. Selain
sangat cantik, sopan santun dan suci ucapan, pikiran, dan hatinya.
- Lesmana atau disebut juga Laksamanawidagda merupakan
putra Prabu Dasarata, raja Negara Ayodya dengan permaisuri kedua Dewi Sumitra.
Mempunyai watak halus, setia dan tak kenal takut.
- Anoman. Wujudnya kera putih, putra Bathara Guru dengan
Dewi Anjani, ia berwatak: pemberani, sopan santun, tahu harga diri, setia,
rendah hati, kuat, dan tabah.
- Danaraja. Waktu mudanya bernama Wisrawana, di kenal pula
gelarnya, Prabu Danaspati dan Prabu Bisawarna. Ia adalah putra tunggal Resi
Wisura, raja Negara Lokapala dengan permaisuri Dewi Lokawati.
- Wisrawa. Putra Resi Supadma dari pertapaan GriJembatan,
masih keturunan Bathara Sambodana, putra Bathara Sambu, Resi Wisrawa sangat
sakti dan termashur dalam ilmu Kasidanan.
- Sukesi. Putri sulung Prabu Sumali, raja Negara Alengka
dengan permaisuri Dewi Desidara, ia mempunyai watak sangat bersahaja, jujur,
setia, dan kuat dalam pendirian.
- Dasamuka atau Rahwana merupakan putra Resi Wiswara dengan
Dewi Sukesi, Putri Sumali. Ia berwatak angkara murka, ingin menangnya sendiri,
penganiaya, dan pengkhianat.
- Kumbakarna. Arya Kumbakarna merupakan putra kedua Resi
Wisnuwara dengan Dewi Sukesi, putri Prabu Sumali. Ia berwatak jujur, berani
karena benar dan bersifat satria.
- Sarpakenaka. Putri ketiga dari Resi Wiswara dengan Dewi
Sukesi, putri Sumali. Berwatak: cengkak, ganas, bengis, angkara murka, dan
serakah.
- Sumali, putra Prabu Suksara, raja raksasa Negara Alengka
dengan permaisuri Dewi Subakti. Ia memerintahkan Negara dengan arif bijaksana,
adil, dan jujur.
- Prahasta, putra Prabu Sumali dengan Dewi Desidara.
Berwatak: jujur, setia, dan penuh pengabdian.
- Jambumangli. Ditya Jambumangli adalah putra Ditya
Maliawan, adik Prabu Sumali. Bertubuh agak pendek menurut ukuran raksasa,
karena ketekunan bertapa, ia menjadi sangat sakti.
- Lembusura. Berwujud raksasa berkepala sapi (lembu).
Karena kesaktiannya, dia diangkat menjadi patih Negara Guwa Kiskenda di bawah
pemerintahan Prabu Maesasura, raksasa berkepala kerbau.
- Maesasura. Raja Negara Guwa Kiskenda. Berwujud
raksasa berkepala kerbau. Mempunyai patih yang bernama Lembusura, raksasa
berkepala sapi.
C) Tokoh Wayang Mahabrata, versi Jawa
- Puntadewa adalah putra sulung Pandudewanata, raja Negara
Astina dengan permaisuri Dewi Kunti. Berwatak: sabar, adil, jujur, ikhlas,
percaya atas kekuasaan Tuhan, tekun dalam agamanya.
- Bima atau Werkudara, ia putra kedua Prabu Pandudewanata
dengan Dewi Kunti. Sifat dan wataknya; gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh
dan jujur.
- Arjuna, putra ketiga Pandudewanata dengan Dewi Kunti. Ia
seorang satria yang gemar berkelana, bertapa dan berguru menuntut ilmu.
- Nakula, putra keempat Prabu Pandudewanata dengan Dewi
Madrim. Berwatak jujur, setia, taat, belas kasih, dan dapat menyimpan rahasia.
- Sadewa, putra kelima Prabu Pandudewanata dengan Dewi
Madrim. Ia kembar dengan kakaknya, Nakula. Ia berwatak jujur, setia, taat,
belas kasih, dan dapat menyimpan rahasia.
- Karna, tokoh wayang yang otodidak, berjuang sendiri tanpa
mengandalkan bantuan keluarga. Ia menjadi lambang karakter manusia yang
tahu membalas budi dan rela berkorban bagi menangnya kebenaran.
- Baladewa, putra Prabu Basudewa, raja Negara Mandura
dengan Dewi Mahendra. Berwatak keras hati, pemarah tetapi pemaaf, dan arif
bijaksana.
- Erawati, putrid sulung Prabu Salya, raja Negara Mandakara
dengan Dewi Pujawati. Berwatak: penuh belas kasih, setia, sabar, dan wingit.
- Antasena. Putra Bima atau Werkudara. Badannya berkulit
sisik ikan atau udang hingga kebal dengan senjata. Berwatak: jujur, bersahaja,
berani membela kebenaran.
- Gatotkaca. Dikenal sebagai Ksatria perkasa berotot
kawat, bertulang besi. Ia adalah anak Bima dengan Dewi Arimbi. Ia adalah raja
muda di Pringgodani, yang rakyatnya terdiri dari bangsa raksasa.
- Basudewa. Putra sulung Prabu Basukunti, raja Negara
Mandura dengan Dewi Dayitya. Ia pandai olah keprajuritan dan mahir memainkan
senjata panah dan lembing.
- Danurwenda. Arya Danurwenda adalah putra Arya
Anantareja, raja Negara Jangkarbumi dengan Dewi Anggi. Ia bersifat dan
berwatak: jujur, pendiam, dan sangat berbakti pada yang lebih tua.
- Dursasana. Putra Prabu Drestarasta, raja Negara Astina
dengan permaisuri Dewi Gandari. Bersifat dan berwatak: takabur, gemar bertindak
sewenang-wenang, besar kepala, senang menghina orang lain.
- Antaboga atau Sang Hyang Antaboga adalah penguasa dasar
bumi. Ia beristana di Kahyangan Saptapratala atau lapisan ke tujuh dasar bumi.
- Gandari. Putrid Prabu Gandara, raja Negara Gandaradesa
dengan Dewi Gandini. Ia bersifat: kejam, bengis, egois, dendam, dan berkhianat.
- Dursasala, putra Arya Dursasana, ia berbadan besar,
gajah dan bermulut lemar. Dia berwatak dan bersifat: takabur, besar kepala dan
meremehkan orang lain.
- Durna atau Resi Drona adalah putra Resi Baratmadya dari
Hargajembangan dengan Dewi Kumbini. Berwatak: tinggi hati, sombong, congkak,
bengis, crewet.
- Brajamusti, putra kelima Prabu Arimbaka , raja raksasa
Negara Pringgadani dengan Dewi Hadimba, ia bersifat mudah marah, agak bengsi, keras
hati, dan ingin menangnya sendiri.
- Burisrawa, putra keempat Prabu Salya, raja Negara
Mandaraka dengan Dewi Pujawati. Berwatak: sombong, dendam. Ia ingin menang
sendiri dan suka berbuat onar.
- Cakil. Berwujud raksasa, dengan gigi tonggos. Ia
bersifat: pemberani, tangkas, banyak tingkah dan pandai bicara. Ia berwatak
kejam, serakah, dan mau menangnya sendiri.
Lihat Pepak Basa Jawa selengkapnya di sini